"Mengingati itu tidak semestinya diucapkan dan dilafazkan."
Ya, entri ini akan menulis tentang ungkapan ini. Tidak pasti apa yang ingin dituliskan tapi ada sesuatu di fikiran yang perlu "dikeluarkan" dalam bentuk tulisan. Sekadar menterjemahkan jua....
Sesuatu yang kita ingat tidak semestinya kita ucap dan lafazkan. Hadirnya dengan penuh setia itu pada setiap masanya tiba sudah cukup untuk melengkapi dan menyatakan "suatu rasa" yang tidak terucap dan terungkap...hanya sebuah hati yang benar2 ikhlas saja yang tahu betapa tinggi nilainya kepada diri.
Usah diukur tanda ingatan itu dari sebuah ucapan dan lafaznya...kerana bila sesuatu itu begitu tinggi nilainya terkadang biar lah ia kekal dlm ingatan sahaja kerana bimbang hadirnya tidak ditunggu dan tidak dihargai...khuatir respon hanya biasa-biasa sedangkan pengharapan yang diletak bersama ucapan itu terlalu tinggi.
Pasti ada sebab mengapa kita memilih menyimpan saja di hati, tidak diucap dan dilafazkan:
1. Hati mungkin terusik dan berkecil hati. Makanya sesuatu yang indah dan mahal itu kekal dlm hati dan tidak dilafazkan. Biar saja begitu...
2. Tidak nampakpun keperluan untuk dilafazkan. Bila keadaan semakin membayangkan "kita tidak penting lagi". Risau bila diucapkan hanya sekadar ucapan dengan penerimaan biasa-biasa saja...dari hati rasa sakit...biar saja la ucapan kekal dlm hati.
3. Memberi laluan dan ruang kepada orang lain yang mungkin lebih mendapat tempat dan ruang. Tiada sebab untuk berebut "ruang yang terhad"... lumrah kehidupan memang begitu..just let it go...
4. Sesuatu yang "mahal nilainya" adalah untuk mereka yang tahu menghargai dan menganggap kita penting...
Coretan mengisi masa...
RZH
13 Januari 2020
Ya, entri ini akan menulis tentang ungkapan ini. Tidak pasti apa yang ingin dituliskan tapi ada sesuatu di fikiran yang perlu "dikeluarkan" dalam bentuk tulisan. Sekadar menterjemahkan jua....
Sesuatu yang kita ingat tidak semestinya kita ucap dan lafazkan. Hadirnya dengan penuh setia itu pada setiap masanya tiba sudah cukup untuk melengkapi dan menyatakan "suatu rasa" yang tidak terucap dan terungkap...hanya sebuah hati yang benar2 ikhlas saja yang tahu betapa tinggi nilainya kepada diri.
Usah diukur tanda ingatan itu dari sebuah ucapan dan lafaznya...kerana bila sesuatu itu begitu tinggi nilainya terkadang biar lah ia kekal dlm ingatan sahaja kerana bimbang hadirnya tidak ditunggu dan tidak dihargai...khuatir respon hanya biasa-biasa sedangkan pengharapan yang diletak bersama ucapan itu terlalu tinggi.
Pasti ada sebab mengapa kita memilih menyimpan saja di hati, tidak diucap dan dilafazkan:
1. Hati mungkin terusik dan berkecil hati. Makanya sesuatu yang indah dan mahal itu kekal dlm hati dan tidak dilafazkan. Biar saja begitu...
2. Tidak nampakpun keperluan untuk dilafazkan. Bila keadaan semakin membayangkan "kita tidak penting lagi". Risau bila diucapkan hanya sekadar ucapan dengan penerimaan biasa-biasa saja...dari hati rasa sakit...biar saja la ucapan kekal dlm hati.
3. Memberi laluan dan ruang kepada orang lain yang mungkin lebih mendapat tempat dan ruang. Tiada sebab untuk berebut "ruang yang terhad"... lumrah kehidupan memang begitu..just let it go...
4. Sesuatu yang "mahal nilainya" adalah untuk mereka yang tahu menghargai dan menganggap kita penting...
Coretan mengisi masa...
RZH
13 Januari 2020
Comments
Post a Comment