Berbicara tentang sikap..sikap itu milik kita dan cerminan peribadi kita. Sikap itu seakan pakaian yang kita pakai...kalau buruk memang akan nampak buruk dan kalau cantik memang akan nampak cantik.
Semua orang seboleh mungkin ingin mempamerkan sikap yang baik, tutur kata yang sopan dan penampilan yang menarik...saya sangat yakin semua akan meletakkan ini sebagai priority dalam hidup.
Tapi mengapa terkadang kita hilang pertimbangan diri sehingga menggadai dan mengorbankan semua itu. Apa punca sebenarnya keadaan ini berlaku?
Ya, kerana emosi dan terlalu mengikut perasaan. Sebagai seorang yang matang, rasional, dan beriman kita seharusnya perlu bijak dalam mengawal emosi. Untuk apa kita bersaksi dan menyatakan keimanan kita kepada Allah sedangkan soal emosi pun kita telah gagal menguruskannya.
Kita perlu ingat, emosi itu datangnya dari dalam diri kita sendiri...dari hati kita...bila emosi menguasai, kita turut hati dan perasaan kita..kita tunjuk sikap memberontak...kita tutur kata2 yang tidak baik, kita pamerkan api kemarahan...untuk apakah semua itu...hanya sekadar menambah beban dalam diri...kerugian semata2...andai ini keadaannya...tanya diri kita adakah hati kita ni baik?
Bagaimana sebenarnya cara kita mengawal emosi:
1. Muhasabah diri - Kenalpasti apa yang tidak kena dengan diri sehingga Allah menguji begitu dan jangan cepat menuding jari menyalahkan orang lain
2. Pohon keampunan dengan Allah dan mohon diberikan hidayah dan petunjuk
3. Latih diri untuk sentiasa tenang
4. Pilih berdiam dari "meroyan" tak menentu...kononnya kita rasa kita betul, hakikatnya kita sedang menayangkan "kebodohan" dan mempamerkan "buruknya perilaku kita"
5. Istigfar dan doa.
Itu sebaik2 jalannya...serah pada Allah sepenuhnya...yakinlah bahawa Allah tahu bagaimana nak susun nanti...tak perlu kita kononnya menunjukkan " kehebatan" dan "kekuatan" sedangkan hakikatnya kita sebenarnya sedang menunjukkan "kebodohan" dan "buruk laku" kita...ini bukan cara orang yang bermaruah...
RZH
Semua orang seboleh mungkin ingin mempamerkan sikap yang baik, tutur kata yang sopan dan penampilan yang menarik...saya sangat yakin semua akan meletakkan ini sebagai priority dalam hidup.
Tapi mengapa terkadang kita hilang pertimbangan diri sehingga menggadai dan mengorbankan semua itu. Apa punca sebenarnya keadaan ini berlaku?
Ya, kerana emosi dan terlalu mengikut perasaan. Sebagai seorang yang matang, rasional, dan beriman kita seharusnya perlu bijak dalam mengawal emosi. Untuk apa kita bersaksi dan menyatakan keimanan kita kepada Allah sedangkan soal emosi pun kita telah gagal menguruskannya.
Kita perlu ingat, emosi itu datangnya dari dalam diri kita sendiri...dari hati kita...bila emosi menguasai, kita turut hati dan perasaan kita..kita tunjuk sikap memberontak...kita tutur kata2 yang tidak baik, kita pamerkan api kemarahan...untuk apakah semua itu...hanya sekadar menambah beban dalam diri...kerugian semata2...andai ini keadaannya...tanya diri kita adakah hati kita ni baik?
Bagaimana sebenarnya cara kita mengawal emosi:
1. Muhasabah diri - Kenalpasti apa yang tidak kena dengan diri sehingga Allah menguji begitu dan jangan cepat menuding jari menyalahkan orang lain
2. Pohon keampunan dengan Allah dan mohon diberikan hidayah dan petunjuk
3. Latih diri untuk sentiasa tenang
4. Pilih berdiam dari "meroyan" tak menentu...kononnya kita rasa kita betul, hakikatnya kita sedang menayangkan "kebodohan" dan mempamerkan "buruknya perilaku kita"
5. Istigfar dan doa.
Itu sebaik2 jalannya...serah pada Allah sepenuhnya...yakinlah bahawa Allah tahu bagaimana nak susun nanti...tak perlu kita kononnya menunjukkan " kehebatan" dan "kekuatan" sedangkan hakikatnya kita sebenarnya sedang menunjukkan "kebodohan" dan "buruk laku" kita...ini bukan cara orang yang bermaruah...
RZH
Comments
Post a Comment